Minggu, 23 Maret 2014

laporan kadar air tanah





KADAR AIR PADA TANAH
(Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan)


  1. I.PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kadar air tanah adalah kapasitas suatu tanah untuk menyerap air sampai mengalami fase kapasitas yang terpenuhi. Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun dari bahan mineral sebagai hasil pelapukan bebatuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat tertentu sebagai akibat pengaruh iklim, jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk. Semua makhluk di bumi ini sangat tergantung pada tanah. Oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya. Menjaga dan meningkatkan produktivitas tanah disebabkan karena faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat produktivitas diantaranya adalah erosi yang terus-menerus dapat mengakibatkan terkikisnya lapisan tanah yang paling atas, bencana alam, sistem ladang berpindah, dan lain-lain. Karena dalam mempertahankan dan menjaga kesuburan serta kelestarian tanah itu tidak mudah, maka mulailah manusia mempelajari dan mengadakan penelitian tentang tanah. Kemudian dikenal adanya ilmu tanah.
Tanah mempunyai peranan penting dalam siklus hidrologi. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Jadi tidak hanya berperan sebagai media pertumbuhan tanaman tetapi juga sebagai media pengatur air. Analisis tanah membantu penyelidikan produktivitas dan penentuan tindakan pengolahan tanah. Hal ini dibutuhkan karena kondisi setiap tanah berbeda-beda bergantung pada proses pembentukannya. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor lingkungan (pedogenesis) maupun kegiatan manusia (metapedogenesis).
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah dibedakan menjadi: air higroskopis,air kapiler dan air gravitasi.


1.2 Tujuan

1.Menentukan kadar air tanah untuk mengetahui seberapa besar kadar air yang terkandung dalam tanah.
2.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah.
3.menghitung jumlah kadar air tanah.
           





II.TINJAUAN PUSTAKA

Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan,1985)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah, iklim, topografi, adanya gaya kohesi, adhesi, dan gravitasi. Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena  butiran-butirannya  berukuran  lebih  besar,  maka  setiap  satuan  berat (gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap air dan unsur hara. Tanah-tanah bertekstur  liat,  karena  lebih   halus   maka   setiap   satuan   berat  mempunyai  luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara lebih tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia dibanding tanah bertekstur kasar (Hardjowigeno, 2003).
Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara dalam tanah serta keseluruhan bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat. (Hakim,1986).
Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan,1985)
Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah. (Buckman,1982).
Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah-tanah bertekstur berlempung atau liat. (Hardjowigeno, 1992)

III.METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah sbb.
1.sekop penggali tanah kecil (centong)
2.penggaris/mistar.
3.timbangan digital.
4.oven tanah.
5.tanah yang diambil dari lapangan .
6. alat tulis.

3.2 Prosedur percobaan
Adapun langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sbb.
1.Menentukan lokasi tanah yang akan diambil.
2.Menggali tanah sedalam 30cm.

 

3.Mengambil sempel tanah dari 3 variasi kedalaman yang berbeda,yaitu
   0-10cm,10-20cm,20-30cm.
4.Menimbang masing-masing tanah pada timbangan digital dengan berat    yang sama.
5.mencatat berat basah pada masing –masing tanah.
6.Memanaskan/mengkeringkan tanah pada oven.(tanah dioven selama 24 jam )
7.menghitung berat kering pada tanah.
8.Menghitung kadar air pada tanah.

IV.PEMBAHASAN

4.1 Hasil praktikum
Adapun hasil praktikum yang didapat adalah sbb.
Kedalaman tanah
Berat basah
Berat kering
Kadar air

1
2
3
1
2
3

0-10cm
5gr
5gr
5gr
3,76gr
3,76gr
3,76gr
1,24
10-20cm
5gr
5gr
5gr
3,68gr
3,68gr
3,68gr
1,31
20-30cm
5gr
5gr
5gr
3,78gr
3,78gr
3,78gr
1,22

Keterangan:berat kertas=3,41
Dari hasil praktikum terlihat bahwa berat basah tanah  berbeda dengan berat kering tanah, berat kering tanah lebih ringan dari pada berat basah tanah, hal ini dikarnakan tanah sudah mengalami pengeringan dalam oven selama 1 hari pengovenan tanah dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar air pada tanah.  kadar air tanah diketahui dengan menggunakan rumus:
Kadar air = berat basah – berat kering.
Dari hasil praktikum yang  kami lakukan, menunjukan bahwa kadar air dari macam-macam kedalaman tanah yang diambil dari lapangan berbeda-beda. Hal ini menunjukan bahwa kedalaman tanah mempengaruhi kadar air tanah. Dari ketiga contoh yang diambil kami mendapatkan kadar air sbb:
kedalaman 0cm-10cm=1,24
kedalaman 10cm-20cm=1,32
kedalaman 20cm-30cm=1,22
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah, iklim, topografi, adanya gaya kohesi, adhesi, dan gravitasi. Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena  butiran-butirannya  berukuran  lebih  besar,  maka  setiap  satuan  berat (gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap air dan unsur hara. Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah-tanah bertekstur berlempung atau liat.

.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar